Pemeliharaan dan budidaya entok (Anas cygnoides) semakin populer di Indonesia karena tingginya permintaan pasar akan daging dan telur entok. Salah satu aspek yang penting dalam memulai usaha peternakan entok adalah memilih jenis entok yang tepat.

Artikel ini akan membahas secara detail berbagai jenis entok, termasuk DOE Entok Jumbo, Tronton, dan Lokal, serta potensi masing-masing dalam usaha peternakan.

1. DOE Entok Jumbo

DOE Entok Jumbo adalah jenis entok yang memiliki ukuran tubuh yang besar dan pertumbuhan yang cepat. Ciri-ciri fisiknya mencakup tubuh yang bulat dan besar, paruh yang kuat, serta kaki yang kokoh. Keunggulan utama dari DOE Entok Jumbo adalah kemampuannya dalam menghasilkan daging yang banyak dan berkualitas tinggi. Beberapa peternak memilih jenis entok ini karena potensinya untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal dalam waktu yang relatif singkat.

Bila dibandingkan dengan ayam, entok masih cukup sedikit populasinya. Biasanya masyarakat lebih sering memelihara ayam karena dilihat dari pasarnya ayam menduduki paling tinggi. Namun meskipun begitu, ada beberapa masyarakat yang tetap tertarik untuk beternak entok. Ada beberapa jenis entok yang bisa dipelihara. Sekarang ini ada jenis entok terkenal yang memiliki bobot yang cukup besar. Nama entoknya yaitu entok jumbo tronton atau entok tronton.
  

Ciri-ciri Entok Jumbo

Ciri-ciri Entok Jumbo yaitu memiliki postur tubuh yang besar, badannya tegap, panjang dan kaki jenjang. Biasanya entok tronton identik dengan sedikit warna hitam di bagian jambul kepalanya. Bobot entok tronton biasanya bisa 6 kg up. Ini tergolong bobot yang besar karena standarnya untuk bobot entok lokal yaitu sekitar 2 kg an.

2. DOE Entok Rambon

Entok rambon adalah salah satu jenis entok yang memiliki warna bulu yang beragam mulai dari abu- abu, silver hingga perpaduan warna hitam coklat dan putih. Entok yang satu ini bisa disebut dengan rambon, konon katanya merupakan perpaduan dari dua kota yang berada di Jawa Barat yaitu Indramayu dan Cirebon yang mana, kemudian disingkat menjadi “Rambon” Jenis entok ini dengan segala keragaman warnanya memang biasa dibudidayakannya sebagai entok hias.

Biasanya rata-rata entok memiliki masa sekitar 4-5 bulan. Dibalik proses pemeliharaan yang cukup lama siapa sangka saat panen tiba, hasilnya cukup memuaskan, pasalnya harga entok di pasaran pun cukup tinggi. Dalam budidaya unggas, entok dikenal memiliki daya tahan tubuh yang baik sehingga lebih kuat dalam menghadapi segala musim. Oleh karena itu, entok kini semakin banyak dicari baik dari usia bibit hingga dewasa siap produksi.

Kondisi ini memicu tingginya permintaan seperti di tempat kami yang kian naik. Hasil panen entok dari dagingnya sendiri sekarang sudah banyak dilirik sebagai alternatif daging unggas lain yang tak kalah enaknya. Cukup banyak masyarakat yang memanfaatkan entok untuk diambil dagingnya sebagai santapan saat hari- hari besar seperti hari raya idul fitri.

Meskipun entok dikenal dengan masa panen yang harus menunggu sekitar 4-5 bulan untuk siap potong, tidak menyurutkan keinginan para peternak unggas untuk beternak entok, begitu pula para penghobinya.

3. DOE Entok Lokal

DOE Entok Lokal adalah jenis entok yang telah lama ada di Indonesia dan telah diadaptasi dengan kondisi lingkungan lokal. Meskipun ukurannya cenderung lebih kecil daripada varietas Jumbo dan Tronton, entok lokal tetap memiliki potensi yang baik dalam usaha peternakan. Beberapa keunggulan entok lokal antara lain ketahanan yang baik terhadap penyakit dan lingkungan, serta kemampuannya dalam bertelur secara konsisten.

Potensi dalam Usaha Peternakan Daging berkualitas tinggi:

Berbagai jenis entok memiliki potensi untuk menghasilkan daging yang lezat dan bernutrisi tinggi, yang diminati oleh konsumen.

Telur yang produktif:

Entok juga dikenal sebagai penghasil telur yang produktif, terutama varietas Jumbo dan Tronton, yang dapat memberikan hasil telur yang maksimal.

Produktivitas telur entok tronton

Rata-rata entok tronton jumbo bisa menghasilkan telur sebanyak 10 butir. Ini tergolong tidak begitu banyak. Karena biasanya 10 butir tersebut yang menetas tidak banyak. Bisa dikatakan bila entok tronton menghasilkan 10 butir telur, maka yang nantinya bisa menetas hanya 6 ekor atau malah dibawah 5 ekor. Jadi wajar bila populasi entok tronton masih jarang, karena memang produktvitas telurnya tidak begitu banyak.
  

Pakan Entok Jumbo, Rambon dan Lokal

Hampir sama seperti pakan entok lokal biasa, entok tronton bisa diberikan pakan seperti bekatul, jagung giling dan konsentrat petelur. Menurut informasi yang kami dapat, ransum pakan entok tronton bisa diberikan campuran dari bekatul, jagung giling, konsentrat petelur dan juga parutan buah pepaya yang masih belum matang. Bisa juga diberikan pakan alternatif lainnya juga.

Investasi yang menguntungkan:

Usaha peternakan entok memiliki potensi untuk memberikan keuntungan yang besar bagi peternak, terutama dengan manajemen yang baik dan pemahaman akan pasar yang tepat.

DOE Entok Jumbo, Tronton, dan Lokal adalah beberapa jenis entok yang memiliki potensi yang besar dalam usaha peternakan. Dengan memilih jenis entok yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan, peternak dapat memperoleh hasil panen yang maksimal dan mendapatkan keuntungan yang menguntungkan. Dengan pemahaman yang baik tentang karakteristik masing-masing jenis entok dan manajemen peternakan yang tepat, usaha peternakan entok dapat menjadi investasi yang menguntungkan dan berkelanjutan.

Bagi Anda yang tertarik untuk mengembangkan usaha ternak bebek khaki campbell petelur bisa dipesan bibitnya ditempat kami. Kami menyediakan DOD Bebek Khaki Campbell Petelur mulai usia baru saja menetas hingga usia siap bertelur. Pengiriman dapat kami jangkau hingga keseluruh wilayah Indonesia via kargo hewan terpecaya dengan biaya murah dan aman.