TERNAKHIAS.COM - Kucing siam atau siamese adalah salah satu ras kucing hias yang banyak dipelihara di Indonesia. Kucing dengan perawakan seperti kucing domestik ini dinamakan siam karena berasal dari Thailand yang dulu dikenal sebagai Negara Siam. Ironisnya, meski termasuk kucing populer namun populasi kucing siam di alam semakin berkurang. Akan tetapi sebagian orang yang peduli telah mulai melakukan perkembangbiakan agar ras kucing ini tidak semakin langka dan berujung pada kepunahan.
gambar kucing siam terdapat pada sebuah manuskrip berjudul “Cat Book Poems” pada tahun 1350 di daerah Siam (Thailand). Kemudian pada tahun 1871, ras kucing siam tampil pertama kali dalam pertunjukan Crystal Palace Cat Show di London, Britania Raya. Advertisement Pada tahun 1879, persebaran kucing siam sampai di Amerika Serikat (AS) ketika Presiden AS saat itu, Rutherford Hayes, menerima sebuah kucing sebagai hadiah dari Konsulat-Jenderal AS di Bangkok. Kepopuleran kucing siam sebagai hadiah terus meningkat. Pada tahun 1884, sepasang kucing siam dibawa ke Inggris oleh Konsulat-Jenderal Inggris di Bangkok sebagai hadiah untuk saudara perempuannya.
Ras ini kemudian menyebar ke seluruh benua Eropa dan Asia dan tampil dalam pertunjukan kucing Inggris dan Amerika pada awal abad ke-20. Secara resmi, kucing siam diakui oleh CFA pada tahun 1906. Kucing siam memiliki bulu pendek yang super lembut juga jadi nilai plus di mata para pecinta kucing. Jika kamu bermaksud untuk memelihara jenis kucing ini, tak ada salahnya untuk mencari tahu terlebih dahulu mengenai sifat-sifatnya dan cara merawatnya.
Karakter dan Sifat Kucing Siam
Secara umum kucing siam memiliki kepribadian mirip dengan kucing anggora. Meski begitu, ada beberapa jenis kucing siamese yang tidak direkomendasikan untuk dipelihara karena terlalu rumit sehingga lebih berisiko mengalami kematian. Namun jika kita berniat untuk memelihara jenis kucing ini, maka tak ada salahnya untuk mengenal karakter dan sifat alaminya terlebih dulu.
Kucing siam adalah salah satu jenis kucing dengan tingkat kecerdasan tinggi, aktif, lincah, dan suka bermain. Namun karena sifatnya yang seperti itu, menjadikan kucing ini tidak bisa kita tinggal sendirian di dalam rumah. Sebab ia selalu membutuhkan dan menyukai perhatian.
Siam adalah jenis kucing yang mudah beradaptasi, sehingga tidak heran jika kita memelihara kucing ini maka akan sering diajak bermain bersama. Kucing siam termasuk kucing keras kepala, jika keinginannya tidak segera terpenuhi maka ia akan mengeong dengan keras dan sulit dihentikan. Oleh sebab itu, bagi yang ingin memelihara kucing siam maka sebaiknya jangan terlalu sering keluar rumah sehingga kucing peliharaan mendapatkan perhatian secara penuh.
Jenis-jenis Kucing Siam
Berdasarkan sifat dan karakteristik yang dimilikinya, kucing siamese dapat dibedakan menjadi beberapa jenis atau varian, antara lain:
1. Traditional Siamese Cat
2. Classic Siamese Cat
Sekilas Classic Siamese Cat mirip seperti kucing siamese tradisional, namun dengan perawakan lebih kecil. Bentuk wajahnya cenderung berbentuk segitiga dengan pipi kecil. Sayangnya angka harapan hidup kucing ini cukup rendah, yaitu maksimal hanya 5 tahun. Selain itu, jenis kucing ini termasuk rumit untuk dijadikan hewan peliharaan sehingga kurang populer di kalangan masyarakat pecinta hewan.
3. Modern Siamese Cat
Modern Siamese Cat merupakan ras siamese dengan bentuk tubuh paling ramping atau lebih sering dikenal dengan nama Lynx. Julukan tersebut diambil dari sebuah rasi bintang yang memiliki simbol berbentuk kucing. Kucing siam modern memiliki berat sekitar 5 kg hingga 7 kg dengan warna bulu didominasi putih, namun bulu wajahnya berwarna cokelat muda.
4. Applehead Siamese Cat
Jenis kucing siamese ini juga sering disebut dengan Applehead. Dijuluki demikian karena memiliki bentuk kepala mirip dengan buah apel. Apabila diperhatikan lebih spesifik, Applehead Siamese Cat mempunyai kemiripan dengan kucing siam tradisional, akan tetapi memiliki bentuk kepala yang berbeda. Perbedaan lainnya adalah bentuk tubuhnya cenderung lebih berotot.
Ciri Kucing Siam Asli
Bagi sebagian orang yang masih awam dengan jenis-jenis kucing peliharaan, membedakan kucing siamese asli akan menjadi pekerjaan sulit. Berikut ini adalah cara untuk mengetahui kucing siam asli, antara lain:
1. Bentuk Tubuh
Simaese adalah kucing dengan tubuh tinggi dan panjang yang sekilas mirip kucing domestik. Meski demikian, kucing siam berperawakan lebih besar dengan tinggi antara 50 cm sampai 60 cm. Sementara berat tubuh kucing ini biasanya mencapai 7 kg untuk kucing jantan, sedangkan kucing betina sekitar 5 kg.
2. Bentuk Wajah
Tidak seperti kucing pada umumnya, bentuk wajah kucing siam sangat khas. Kepalanya berukuran kecil dengan pipi tirus atau kempot. Sementara bibir kucing siam terlihat layaknya moncong anjing dilengkapi telinga kaku yang berdiri ke atas seperti serigala liar. Keunikan lain yang terdapat pada wajahnya adalah matanya yang berwarna indah. Mata siamese bervariasi, mulai biru hingga kekuningan dengan pupil berwarna hitam bersorot tajam.
3. Bulu
Umumnya tubuh kucing siam ditumbuhi bulu berwarna putih pucat berpadu dengan warna cokelat kehitaman. Selain itu, kucing ini umumnya berbulu pendek seperti kucing domestik. Pada bulu di bagian ekor didominasi warna cokelat berukuran pendek. Uniknya, semakin tua usia kucing siam, maka warna bulunya akan semakin gelap.
Pola Warna Kucing Siamese
Pada dasarnya, kucing siam mempunyai pola warna bulu berbeda-beda apda setiap individu. Para peneliti menyebut setiap corak warna gelap di tubuh kucing ini dengan istilah point. Berikut ini adalah pola warna kucing siam yang cukup dikenal, yaitu:
1. Seal Point
Tidak sedikit orang menganggap bahwa pola warna seal point pada kucing siam adalah pola warna asli. Pola ini terdapat pada bagian wajah, kaki bawah dan ujung ekornya. Biasanya pola ini terdiri dari warna cokelat pekat atau lebih hitam dari bagian tubuh lainnya.
2. Blue Point
Pola warna kucing siamese berikutnya adalah blue point yang terdapat di bagian hidung. Pola warna ini ditandai dengan adanya sedikit warna abu-abu diantara dominasi warna putih di seluruh tubuhnya.
3. Cokelat Point
Kucing siamese dengan pola warna ini lebih didominasi warna cokelat di seluruh bagian tubuhnya. Biasanya, pola cokelat point ditandai dengan hidung kucing yang berwarna cokelat muda disertai dengan tubuh dan bagian bawah kaki berwarna cokelat krem.
4. Lilac Point
Selanjutnya adalah lilac point, yaitu pola bulu denganw arna terlihat lebih muda dibanding pola warna cokelat point. Kucing siamdengan warna lilac memiliki warna cokelat yang tak sepekat pola warna cokelat point.
5. Cream Point
Cream point adalah pola warna kucing siam paling terang daripada pola warna lainnya. Kucing dengan pola warna bulu ini umumnya memiliki warna point merah mudah di bagian hidung, wajah, ekor, dan kakinya.
Cara Merawat Kucing Siam
Meskipun beberapa jenis kucing siam memiliki rentang hidup pendek, yaitu sekitar 5 tahun, namun ada juga siamese dengan umur panjang dan mampu bertahan hidup hingga usia 17 tahun. Supaya kucing siam yang kita pelihara nantinya tetap sehat dan berumur panjang, berikut perawatan terbaik yang bisa kita berikan:
1. Pakan Berkualitas
Seperti perawatan kucing ras lain, kucing siam juga harus dirawat dengan telaten, terutama terkait dengan asupan nutrisi sehari-hari. Sangat disarankan untuk memberikan makanan kering atau basah yang sesuai dengan usia kucing siam peliharaan. Di samping itu, kita juga bisa membuat pakan sendiri dengan memberikan ikan atau daging yang telah dimasak. Pemberian makanan sehat menjadi salah satu kunci utama agar kucing mendapat gizi seimbang dan dibutuhkan selama pertumbuhannya.
Berilah kucing makanan secara teratur, yaitu tiga kali sehari untuk kucing dewasa dan empat kali sehari untuk anak kucing. Selain makanan, kita harus menyiapkan minuman untuk kucing. Letakkan tempat minum di dekat tempat makan agar kucing mudah menemukan minumannya saat merasa haus.
2. Jaga Kebersihan Tubuh Kucing
Meskipun kucing siam masuk dalam kategori kucing berbulu pendek, kita tetap wajib menjaga kebersihan tubuhnya supaya tidak terserang penyakit. Jangan lupa untuk memandikannya secara rutin agar bulu kucing terhindar dari kutu ataupun jamur. Tidak hanya memandikan kucing, membersihkan telinga dan menggunting kukunya juga harus dilakukan secara teratur. Sebab, kedua bagian tubuh tersebut dapat menjadi sarang parasit yang berisiko mengganggu kesehatan kucing.
Untuk membersihkan telinga kucing siamese, sebaiknya gunakan cotton bud yang telah dibasahi. Dengan begitu, telinga kucing akan terlihat bersih dan jauh dari risiko terserang kutu telinga. Sementara untuk kuku kucing, kita bisa memotong kuku yang kita anggap terlalu tajam dan runcing menggunakan alat pemotong khusus. Meskipun kuku kucing bisa tumpul dengan sendirinya karena memiliki kebiasaan menggaruk, kita tetap harus memeriksa kuku kucing agar tidak membahayakan orang di sekitar dan mengurangi risiko pertumbuhan parasit.
3. Jaga Kebersihan Pasir Kotoran
Tidak hanya tubuh kucing yang perlu dijaga kebersihannya, pasir tempat kotoran kucing juga harus rutin kita bersihkan, terlebih setelah kucing buang air besar. Buang kotoran kucing tersebut menggunakan serokan yang bisa kita dapatkan di toko peralatan hewan agar tangan kita tetap bersih. Jangan lupa untuk selalu mengganti pasir kotoran agar tidak bau dan mencemari udara di sekitar rumah.
4. Vaksinasi Kucing
Vaksin adalah salah satu upaya yang bisa kita lakukan untuk membuat kucing siam tetap sehat. Vaksinasi mampu melindungi kucing dari berbagai ancaman penyakit tertentu. Bahkan, vaksin sangat ampuh untuk memperkuat daya tahan tubuh kucing sehingga kucing peliharaan tidak mudah terserang virus berbahaya.